AliImran Ayat 161 Dalam Al-Qur'an jika kita telisik lebih jauh memanglah tidak ada ayat-ayat yang secara eksplisit membicarakan tentang korupsi. Bahkan Ahmad Baidlawi (2009) secara tegas mengemukakan bahwa dalam Al-Qur'an tidaklah ada pembahasan terkait korupsi secara jelas.
AKURATCO Surah Yusuf adalah surah ke-12 dalam Al-Quran. Surah ini terdiri dari 111 ayat. Surah ini termasuk golongan surah-surah Makkiyyah kerana diturunkan di Makkah sebelum hijrah. Sementara itu surah ini dinamakan surah Yusuf kerana menitikberatkan isinya mengenai riwayat Nabi Yusuf a.s. Membaca surah ini memiliki banyak manfaat.
Salah satu perbuatan yang banyak dibenci oleh masyarakat adalah ketika didapati adanya pejabat atau pemangku kebijakan berbuat korupsi. Korupsi menjadi salah satu isu yang terus hangat di kehidupan bangsa kita karena masih banyak orang yang rakus dengan SWT melalui salah satu ayat-Nya menegaskan akan keharaman memakan harta dengan cara-cara batil, termasuk korupsi. Dalam surah Al-Baqarah 188 Allah berfirmanAl Baqarah 188. ISTIMEWAArtinya Dan janganlah kamu makan harta di antara kamu dengan jalan yang batil, dan janganlah kamu menyuap dengan harta itu kepada para hakim, dengan maksud agar kamu dapat memakan sebagian harta orang lain itu dengan jalan dosa, padahal kamu mengetahui. baca juga Doa-doa yang Dibaca Nabi untuk Menyembuhkan Penyakit, Bisa Anda Amalkan! Pesan Cinta Tanah Air dalam Hadits Nabi Hukum Merayakan HUT RI Menurut Kiai Ma'ruf Khozin Syaikh Muhammad Sulaiman Al-Asqar dalam Zubdatuttafasir menegaskan bahwa surah Al-Baqarah 188 tersebut merupakan larangan memakan harta dengan cara yang batil, menurutnya karena sesungguhnya memakan harta dengan cara-cara batil telah diharamkan sepanjang masa dan di manapun kejadiannya. Termasuk batil adalah dalam persoalan Imam As-Sa'di dalam menjelaskan ayat tersebut menegaskan bahwasanya surah Al-Baqarah 188 tersebut memberi pesan akan keharaman memakan harta seorang Muslim dengan jalan yang tidak benar, baik dengan mencuri, merampas, menipu, berlaku curang ataupun pemalsuan. Masuk dalam kategori merampas, meskipun dengan cara sembunyi-sembunyi, adalah korupsi. Selain itu menurutnya, surah Al-Baqarah 188 tersebut juga tentang keharaman suap risywah yang dibayarkan kepada hakim agar memberikan putusan yang tidak sesuai dengan kebenaran. Begitu juga suap adalah salah satu tindakan Larangan Korupsi sebagian diisyaratkan dalam surah Al-Baqarah 188 1. Berhati-hati mendapatkan hartaDengan dilarangnya perbuatan korupsi baik dari kacamata agama surah Al-Baqarah 188 ataupun negara akan membuat seseorang lebih berhati-hati dalam mendapatkan harta. Jangan sampai terjebak pada tindakan korupsi yang amat dilarang Islam.
TranslatePDF. Hukuman Mati bagi Koruptor — M Ulinnuha Khusnan 169 169 Hukuman Mati bagi Koruptor Perspektif Ayat Al-Qur'an M. Ulinnuha Khusnan Institut Ilmu Al-Qur'an, Jakarta maznuha@ mati bagi koruptor disinyalir dapat memberikan efek jera dan rasa keadilan bagi masyarakat. Sebab koruptor tidak hanya menghabiskan uang
Korupsi merupakan salah satu kejahatan yang sudah dilakukan sejak dahulu kala. Harta yang banyak selalu membutakan mata orang sehingga tidak lagi membedakan antara mana yang hak dan mana yang bathil. Pendahuluan Korupsi atau bahasa sederhana mencuri merupakan perilaku yang melanggar norma-norma yang berlaku di masyarakat. Norma adat misalanya, dalam budaya masyarakat yang mendiami kepulauan kei, korupsi dilarang dalam undang-undang adatnya, salah satu poin larangan perbuatan dosa itu adalah "hera i ni an tub fo i ni, it dit an tub fo it did". "Milik orang lain adalah milik orang lain dan milik kita adalah milik kita" kira-kira beginilah arti yang penulis dapat terjemahkan dari bahasa daerah di atas. Hukum Larvul Ngabal dalam budaya suku kei sangat menekankan pada persoalan kepemilikan. Kalau bukan menjadi hak milik kita maka tidak boleh untuk diambil, dicuri, dan diklaim sebagai milik pribadi. Namun kemudian seiring berjalannya waktu, pola kehidupan berubah, kebutuhan semakin meningkat membuat orang buta akan harta dan benda. Perkembangan zaman semakin maju namun pemikiran sebagian manusia tetap masih berada pada pola pikir yang lama yaitu seperti yang dikatakan oleh hadis sebagai hayawanul aqil hewan yang berakal. Sifat hewani masih berada dalam diri, mereka tidak lagi membedakan antara mana yang menjadi hak mereka dan mana yang bukan menjadi haknya. Berbagai macam cara dilakukan untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan tanpa lagi mempedulikan dosa yang akan ditanggung di akhirat nanti. Dengan jelas dalam undang-undang Tipikor melarang kegiatan korupsi, namun kenyataannya praktek-praktek korupsi masih dilakukan oleh oknum-oknum tertentu baik itu di dalam pemerintahan maupun di luar pemerintahan. Negara ini seakan menjadi surga bagi para koruptor dalam memperkaya diri, dan melancarkan aksi-aksi busuknya. Tentang korupsi ini saya teringat waktu masih kuliah dulu di Makassar, saya beserta beberapa sahabat aktivis sedang duduk berdikusi di trotoar sebelah pedagang kaki lima. Tiba-tiba seekor tikus got lewat, sontak salah seorang sahabat saya mengatakan "lihat itu ada koruptor lewat". Saya langsung mengatakan "wusss jangan begitu, kasian tikus itu... dia tidak berdasi". Iya... saya kasin dengan tikusnya, selalu menjadi term bagi para pencuri berdasi atau berseragam. Bagi saya tikus diciptakan dengan instingnya saja untuk bertahan hidup, sedangkan manusia diciptakan dengan akal, pikiran, hati, dan perasaan. Manusia begitu lengkap dan sempurna dalam penciptaanNya, sehingga jika ada manusia yang korupsi, maka dia lebih busuk lagi dari tikus got. Persoalan korupsi bukanlah persoalan baru lagi di Indonesia, romantisme sejarahnya sudah berjalan sejak lama, yaitu sejak zaman kerajaan, zaman penjajahan, dan zaman kemerdekaan. Bagi saya korupsi sudah ada sejak manusia bermasyarakat, dan sudah menjadi pembahasan lazim sejak dulu kala hingga saat ini, baik itu di dalam kalangan intelektual maupun masyarakat biasa. Dulu saya biasa mendengar istilah korupsi bersama atau bahasa kerennya korupsi berjamaah. Korupsi yang dilakukan bersama-sama ini sering dilakukan oleh oknum-oknum yang berhati buruk. Biasanya korupsi semacam ini terorganisir dengan baik, sehingga tidak mudah diketahui oleh orang lain. Dari korupsi atau mencuri ini terlahir berbagai macam dosa lain, seperti dosa manipulasi data, dosa berbohong, dan sebagainya. Akhirnya bukan saja satu dosa yang didapatkan tetapi dosa-dosa lain ikut terseret masuk. Lalu bagaimana harta haram itu digunakan untuk menafkahi keluarga? Saya kasihan dengan anak-anak yang hidup di dalam keluarga yang orang tuanya mendapatkan harta dengan jalan yang tidak halal. Jika uang korupsi digunakan untuk memberi makan anak, maka kebanyakan akhlak anak menjadi buruk, karena darah dagingnya berasal dari sumber yang salah. Pertumbuhan kejiwaannya juga tidak sehat, bahkan dosa warisan itu bisa diwarisi oleh anak tersebut, kalau tidak mendapat bimbingan yang baik dari lingkungan dan pihak lain. Bagi sebagian kalangan, hal semacam ini biasa-biasa saja, tetapi pada dasarnya dosa yang dianggap biasa-biasa saja akan menjadi bumerang bagi hidup, baik itu di dunia maupun di akhirat kelak. Dalam keluarga yang sehat maksudnya terbebas dari korupsi, kehidupan selalu dalam kebahagiaan, tidak ada rasa khawatir, tidak ada rasa takut, dan tidak ada rasa dibayang-bayangi oleh hukum. Keceriaan selalu terpancar keluar dari wajah-wajah mereka, walaupun makan seadanya, menggunakan pakaian dan perhiasan yang murah, tidak memiliki harta yang berlebih dan hidup dalam kesederhanaan. Biasanya anak-anak mereka memiliki perilaku yang baik, karena yang mereka makan adalah yang datangnya dari jalan yang halal. Mereka juga lebih banyak bersyukur dengan apa yang mereka miliki. Bagi keluarga seperti ini, kehidupan hanyalah persinggahan sementara, sehingga kekayaan hanyalah panampakan yang semu. Kalaupun kaya maka, itu harus didapatkan melalui jalan yang benar, yaitu jalan yang sudah diatur di dalam Al-Quran dan Hadits serta yang diatur oleh norma-norma yang berlaku di dalam masyarakat. Pandangan Al-Quran Tentang Korupsi Dalam al-Quran banyak sekali ayat-ayat yang berbicara tentang korupsi. Ketika panulis menelusuri terminologi korupsi menurut al-Quran, penulis menemukan beberapa kata yang digunakan untuk menyebut korupsi dan koruptor. Kata yang digunakan al-Quran sangat beragam beberapa diantaranya akan dibahas dalam postingan ini. Kata as-sariqu digunakan untuk menyebut koruptor baca pencuri laki-laki dan as-sariqotu digunakan untuk menyebut koruptor perempuan, seabagimana firman Allah dalam surat Al-Maidah ayat 38. Kata "wa" sebelum kata as-sariqu merupakan waw littaukid yang fungsinya untuk menguatkan atau menegaskan, sama halnya dengan kata "inna" di dalam Al-Quran. Sedangkan kata "wa" sebelum kata as-sariqotu merupakan kata sambung. Sehingga koruptor laki-laki dan koruptor perempuan ditegaskan dalam al-Quran harus mendapatkan hukum potong tangan. Dalam beberapa tafsir seperti misalnya tafsir Ibnu katsir mengatakan bahwa ayat ini benar-benar harus dilaksanakan secara tekstual dengan berdasar pada hadist yang menyatakan bahwa rosulullah pernah menjatuhkan hukuman potong tangan pada pencuri yang mencuri tameng seharga tiga dirham, kalau dikonversikan ke IDR sekitar sepuluh ribu lebih. Hadis Rosulullah saw. yang terjemahannya adalah sebagai berikut Rosulullah saw. melakukan hukum potong tangan dalam pencurian sebuah tameng yang harganya tiga dirham. Hadist diketengahkan oleh Syaikhain di dalam kitab Sahihain. Dalam tafsir Al-Mishbah Quraish Shihab mengatakan hal yang sama, yaitu jika mencurinya belum cukup 1/4 dinar atau 3 dirham atau senilai dari itu maka, hukum potong tangan tidak berlaku. Kedua tafsir ini sama-sama dalam menjelaskan ayat di atas secara tekstual, bahwa hukum bagi para pencuri adalah potong tangan, bahkan sampai dia bertobat sekalipun tidak menggugurkan hukuman tersebut. Selanjutnya, Al-Quran menggunakan terminologi takulu untuk menunjukkan kepada orang yang suka mengambil yang bukan miliknya. Sebagaimana firman Allah dalam Al-Quran. Kata "takulu" dalam ayat dia atas adalah berbentuk jamak yang mengandung arti banyak. Dengan demikian maka, al-Quran juga sudah mensinyalir bahwa akan ada korupsi secara bersama-sama, dan dilakukan dengan jalan yang bathil. Berbagai macam cara dapat dilakukan untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan walaupun itu sudah nyata bahwa merupakan perbuatan dosa. Mereka juga bisa memainkan peran menjadi aktor hebat yang dapat memutar balikkan fakta di depan hukum. Kata yang penulis temukan adalah kata takhunu yang artinya berkhianat. Sebagaimana firman Allah dalam Al-Quran. Dalam ayat ini Al-Anfal 27 Allah menyerukan kepada orang-orang yang beriman untuk jangan berbuat khianat. Allah tidak menyeru kepada orang-orang yang tidak beriman, karena hanya orang-orang yang berimanlah yang bisa memegang amanah. Orang yang tidak bisa memegang amanah bukan saja berkhianat kepada kepercayaan manusia, tetapi mereka juga berkhianat kepada Allah dan Rosulullah. Jika sudah berkhianat maka, keimanan seseorang perlu dipertanyakan?. Penutup Saat ini orang yang melakukan kegiatan korupsi banyak yang berlindung dibalik sorban agama. Mereka menjadikan agama sebagai tameng untuk menangkis semua guncangan dari luar yang ingin merobohkan kemungkaran yang mereka bangun selama ini. Alhasil, Indonesia sampai saat ini masih seperti-seperti ini saja, tidak ada pembangunan yang signifikan baik itu manusianya, ekonominya, pariwisatanya, politiknya dan semua yang ada di dalam bangsa ini. Saya hanya bisa berharap semoga keadaan buruk yang saat ini kita rasakan tidak terus berlanjut hingga generasi ke depan. Yang korupsi malulah dengan manusia di sekitarmu, kalau kau tidak malu dengan manusia, malulah dengan Tuhan yang menciptakanmu, karena Tuhan maha tahu segala yang diperbuat ciptaannya. Apa yang kau katakan dulu berbeda dengan apa yang kau perbuat saat ini, mari merenung dan melawan lupa !!
bahwa Korupsi sebagai sebuah tindak kejahatan extra-ordinary crimes memang tid ak diseb ut secar a eksplisit oleh Alquran, tetapi beberpa term seperti ghulul, suht, sarq, hirabah beberap a term
Korupsi adalah perbuatan yang amat buruk, baik dalam kacamata agama maupun kacamata sosial masyarakat dunia, termasuk di Indonesia. Korupsi sangat melemahkan sendi perekonomian masyarakat, apalagi dikala sedang ditimpa musibah. Dalam Al-Qur'an ada beberapa ayat Al-Qur'an yang memberi isyarat agar umat manusia utamanya umat Islam tidak melakukan tindak pidana korupsi, ayat-ayat tersebut yaitu sebagai berikut 1. QS. An-Nisa Ayat 29 baca juga Hukum Merayakan HUT RI Menurut Kiai Ma'ruf Khozin Kongres Mujahid Digital, MUI Gelar Berbagai Lomba Berhadiah Jutaan Rupiah Wakil Ketua MUI Merdeka Adalah Menjaga Kemaslahatan Bangsa يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا لَا تَاۡكُلُوۡۤا اَمۡوَالَـكُمۡ بَيۡنَكُمۡ بِالۡبَاطِلِ اِلَّاۤ اَنۡ تَكُوۡنَ تِجَارَةً عَنۡ تَرَاضٍ مِّنۡكُمۡ ۚ وَلَا تَقۡتُلُوۡۤا اَنۡـفُسَكُمۡؕ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ بِكُمۡ رَحِيۡمًا Artinya "Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil tidak benar, kecuali dalam perdagangan yang berlaku atas dasar suka sama suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sungguh, Allah Maha Penyayang kepadamu." 2. QS. Al-Maidah Ayat 38 وَالسَّارِقُ وَالسَّارِقَةُ فَاقۡطَعُوۡۤا اَيۡدِيَهُمَا جَزَآءًۢ بِمَا كَسَبَا نَـكَالًا مِّنَ اللّٰهِ ؕ وَاللّٰهُ عَزِيۡزٌ حَكِيۡمٌ Artinya "Adapun orang laki-laki maupun perempuan yang mencuri, potonglah tangan keduanya sebagai balasan atas perbuatan yang mereka lakukan dan sebagai siksaan dari Allah. Dan Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana." 3. QS. Al-Baqarah Ayat 188 وَلَا تَاۡكُلُوۡٓا اَمۡوَالَـكُمۡ بَيۡنَكُمۡ بِالۡبَاطِلِ وَتُدۡلُوۡا بِهَآ اِلَى الۡحُـکَّامِ لِتَاۡکُلُوۡا فَرِيۡقًا مِّنۡ اَمۡوَالِ النَّاسِ بِالۡاِثۡمِ وَاَنۡـتُمۡ تَعۡلَمُوۡنَ Artinya "Dan janganlah kamu makan harta di antara kamu dengan jalan yang batil, dan janganlah kamu menyuap dengan harta itu kepada para hakim, dengan maksud agar kamu dapat memakan sebagian harta orang lain itu dengan jalan dosa, padahal kamu mengetahui." 4. QS. Al-Anfal Ayat 27
RomantismePerjalanan Korupsi Melahirkan 'Hantu' KPK yang Menakutkan Perilaku korupsi sudah ada pada anak dengan hal-hal sepele ini Al-Quran Surat Al-Isra Ayat 4 Tentang Bani Israil [Teks Arab, Terjemahan, dan Tafsir] Dalam al-Quran banyak sekali ayat-ayat yang berbicara tentang korupsi.
Allah SWT dalam surah al-Baqarah ayat 188 melarang manusia untuk memakan uang dengan cara-cara yang haram, meskipun ia bisa mengelabui orang lain sehingga terlihat boleh-boleh mengambil hak orang, seperti korupsi, dan perbuatan terlarang yang lain. Allah berfirman,وَلَا تَأْكُلُوا أَمْوَالَكُم بَيْنَكُم بِالْبَاطِلِ وَتُدْلُوا بِهَا إِلَى الْحُكَّامِ لِتَأْكُلُوا فَرِيقًا مِّنْ أَمْوَالِ النَّاسِ بِالْإِثْمِ وَأَنتُمْ تَعْلَمُونَJanganlah kalian mendapatkan harta yang bersumber dari sekitar kalian dengan cara yang batil, dan contoh lainnya kalian perkarakan harta yang batil itu kepada para hakim sehingga kalian dapat menikmati sebagian harta orang lain dengan cara yang kotor, sementara kalian mengetahui hal itu.Menurut para ulama tafsir, ayat ini menjadi sebuah nilai bahwa mendapatkan harta dengan cara yang batil dapat menimpa siapapun. Dan, meskipun harta yang kita terima katakanlah diputuskan oleh para hakim sebagai harta milik kita, namun sebenarnya harta tersebut tetaplah harta yang haram karena kita mengelabui keterangan sehingga seolah kita yang berhak atas harta dengan ayat ini, Rasulullah Saw. memberikan peringatan bahwa ia, sebagai Rasulullah yang dimintai pertimbangan ketika berselisih, bisa saja memberikan putusan yang membenarkan orang yang aslinya salah namun lebih pintar bersilat lidah. Ini disebutkan dalam sebuah hadis riwayat Ummu Salamah RA seperti dikutip oleh Ibn Katsir dalam tafsirnya Tafsir al-Qur’an al-Azhim,أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال ” ألا إنما أنا بشر ، وإنما يأتيني الخصم فلعل بعضكمأن يكون ألحن بحجته من بعض فأقضي له ، فمن قضيت له بحق مسلم ، فإنما هي قطعة من نار ، فليحملها ، أو ليذرها ““Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya saya hanyalah manusia. Lalu saat ada perselisihan yang diadukan kepadaku, boleh jadi sebagian kalian lebih bagus argumennya meskipun aslinya ia salah dari sebagian yang lain meskipun ia hakikatnya yang benar, sehingga kuputuskan yang benar adalah ia yang argumennya bagus itu. Maka siapa yang diputuskan perkaranya itu ada hak orang Islam disana, maka itu adalah sepotong api neraka. Tinggalkan atau biarkan mengomentari hadis ini, Ibn Katsir mengatakan,فدلت هذه الآية الكريمة ، وهذا الحديث على أن حكم الحاكم لا يغير الشيء في نفس الأمر ، فلا يحل في نفس الأمر حراما هو حرام ، ولا يحرم حلالا هو حلال ، وإنما هو يلزم في الظاهر ، فإن طابق في نفس الأمر فذاك ، وإلا فللحاكم أجره وعلى المحتال وزرهMaka ayat ini serta hadis tadi, menjadi dalil bahwa keputusan hakim tidak mengubah hakikat dari kebenaran sebuah persoalan. Maka keputusan oleh hakim tidak berarti bisa menghalalkan sebuah perkara yang hakikatnya haram, atau mengharamkan perkara yang hakikatnya halal. Keputusan hakim berlaku pada tataran yang terlihat. Maka jika ia sesuai maka ia diputuskan sesuai dengan hakikat persoalan. Jika tidak sesuai ternyata, maka hakim tetap mendapatkan pahala, dan yang mengelabui mendapatkan ini sejatinya sangat kontekstual dengan kondisi kita saat ini, khususnya perilaku sebagian orang yang melakukan praktik-praktik pengambilan uang dengan cara yang haram, misalnya penggelapan uang, korupsi, dan mereka, karena kemampuannya menghadirkan pengacara yang handal atau bahkan melakukan main mata dengan para hakim, ia lalu diputuskan tidak bersalah. Padahal ia hakikatnya telah mengambil hak orang lain secara A’lam.
Dalamdakwaan subsidair, ketiganya dijerat dengan Pasal 3 UU Tipikor juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUH Pidana. Ketiga tersangka dikatakan terlibat dalam praktik korupsi dalam pengadaan 18 unit pesawat Sub 100 Seater 90 Seat jenis Bombardier CRJ-100. Pengadaan oleh PT GIAA 2011 itu diduga merugikan negara Rp 8,819 triliun.
Ayat ayat dari buku allah tentang korupsi Diatur menurut urutan turunnya Surat-surat dan disertai dengan penjelasan sederhana, serta kemampuan untuk mendengarkannya 89-Al-Fajr 6-13Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu berbuat terhadap kaum Aad?﴿6﴾أَلَمْ تَرَ كَيْفَ فَعَلَ رَبُّكَ بِعَادٍyaitu penduduk Iram yang mempunyai bangunan-bangunan yang tinggi,﴿7﴾إِرَمَ ذَاتِ الْعِمَادِyang belum pernah dibangun suatu kota seperti itu, di negeri-negeri lain,﴿8﴾الَّتِي لَمْ يُخْلَقْ مِثْلُهَا فِي الْبِلَادِdan kaum Tsamud yang memotong batu-batu besar di lembah,﴿9﴾وَثَمُودَ الَّذِينَ جَابُوا الصَّخْرَ بِالْوَادِdan kaum Fir’aun yang mempunyai pasak-pasak tentara yang banyak,﴿10﴾وَفِرْعَوْنَ ذِي الْأَوْتَادِyang berbuat sewenang-wenang dalam negeri,﴿11﴾الَّذِينَ طَغَوْا فِي الْبِلَادِlalu mereka berbuat banyak kerusakan dalam negeri itu,﴿12﴾فَأَكْثَرُوا فِيهَا الْفَسَادَkarena itu Tuhanmu menimpakan kepada mereka cemeti azab,﴿13﴾فَصَبَّ عَلَيْهِمْ رَبُّكَ سَوْطَ عَذَابٍ38-Sad 28Patutkah Kami menganggap orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh sama dengan orang-orang yang berbuat kerusakan di muka bumi? Patutkah pula Kami menganggap orang-orang yang bertakwa sama dengan orang-orang yang berbuat maksiat?﴿28﴾أَمْ نَجْعَلُ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ كَالْمُفْسِدِينَ فِي الْأَرْضِ أَمْ نَجْعَلُ الْمُتَّقِينَ كَالْفُجَّارِ7-Al-A’raf 56Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah Allah memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut tidak akan diterima dan harapan akan dikabulkan. Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.﴿56﴾وَلَا تُفْسِدُوا فِي الْأَرْضِ بَعْدَ إِصْلَاحِهَا وَادْعُوهُ خَوْفًا وَطَمَعًا ۚ إِنَّ رَحْمَتَ اللَّهِ قَرِيبٌ مِّنَ الْمُحْسِنِينَ7-Al-A’raf 74Dan ingatlah olehmu di waktu Tuhan menjadikam kamu pengganti-pengganti yang berkuasa sesudah kaum Aad dan memberikan tempat bagimu di bumi. Kamu dirikan istana-istana di tanah-tanahnya yang datar dan kamu pahat gunung-gunungnya untuk dijadikan rumah; maka ingatlah nikmat-nikmat Allah dan janganlah kamu merajalela di muka bumi membuat kerusakan.﴿74﴾وَاذْكُرُوا إِذْ جَعَلَكُمْ خُلَفَاءَ مِن بَعْدِ عَادٍ وَبَوَّأَكُمْ فِي الْأَرْضِ تَتَّخِذُونَ مِن سُهُولِهَا قُصُورًا وَتَنْحِتُونَ الْجِبَالَ بُيُوتًا ۖ فَاذْكُرُوا آلَاءَ اللَّهِ وَلَا تَعْثَوْا فِي الْأَرْضِ مُفْسِدِينَ7-Al-A’raf 85-86Dan Kami telah mengutus kepada penduduk Mad-yan saudara mereka, Syu’aib. Ia berkata Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain-Nya. Sesungguhnya telah datang kepadamu bukti yang nyata dari Tuhanmu. Maka sempurnakanlah takaran dan timbangan dan janganlah kamu kurangkan bagi manusia barang-barang takaran dan timbangannya, dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi sesudah Tuhan memperbaikinya. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika betul-betul kamu orang-orang yang beriman’.﴿85﴾وَإِلَىٰ مَدْيَنَ أَخَاهُمْ شُعَيْبًا ۗ قَالَ يَا قَوْمِ اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُم مِّنْ إِلَٰهٍ غَيْرُهُ ۖ قَدْ جَاءَتْكُم بَيِّنَةٌ مِّن رَّبِّكُمْ ۖ فَأَوْفُوا الْكَيْلَ وَالْمِيزَانَ وَلَا تَبْخَسُوا النَّاسَ أَشْيَاءَهُمْ وَلَا تُفْسِدُوا فِي الْأَرْضِ بَعْدَ إِصْلَاحِهَا ۚ ذَٰلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ إِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَDan janganlah kamu duduk di tiap-tiap jalan dengan menakut-nakuti dan menghalang-halangi orang yang beriman dari jalan Allah, dan menginginkan agar jalan Allah itu menjadi bengkok. Dan ingatlah di waktu dahulunya kamu berjumlah sedikit, lalu Allah memperbanyak jumlah kamu. Dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang berbuat kerusakan.﴿86﴾وَلَا تَقْعُدُوا بِكُلِّ صِرَاطٍ تُوعِدُونَ وَتَصُدُّونَ عَن سَبِيلِ اللَّهِ مَنْ آمَنَ بِهِ وَتَبْغُونَهَا عِوَجًا ۚ وَاذْكُرُوا إِذْ كُنتُمْ قَلِيلًا فَكَثَّرَكُمْ ۖ وَانظُرُوا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُفْسِدِينَ7-Al-A’raf 103Kemudian Kami utus Musa sesudah rasul-rasul itu dengan membawa ayat-ayat Kami kepada Fir’aun dan pemuka-pemuka kaumnya, lalu mereka mengingkari ayat-ayat itu. Maka perhatikanlah bagaimana akibat orang-orang yang membuat kerusakan.﴿103﴾ثُمَّ بَعَثْنَا مِن بَعْدِهِم مُّوسَىٰ بِآيَاتِنَا إِلَىٰ فِرْعَوْنَ وَمَلَئِهِ فَظَلَمُوا بِهَا ۖ فَانظُرْ كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُفْسِدِينَ7-Al-A’raf 142Dan telah Kami janjikan kepada Musa memberikan Taurat sesudah berlalu waktu tiga puluh malam, dan Kami sempurnakan jumlah malam itu dengan sepuluh malam lagi, maka sempurnalah waktu yang telah ditentukan Tuhannya empat puluh malam. Dan berkata Musa kepada saudaranya yaitu Harun Gantikanlah aku dalam memimpin kaumku, dan perbaikilah, dan janganlah kamu mengikuti jalan orang-orang yang membuat kerusakan’.﴿142﴾۞ وَوَاعَدْنَا مُوسَىٰ ثَلَاثِينَ لَيْلَةً وَأَتْمَمْنَاهَا بِعَشْرٍ فَتَمَّ مِيقَاتُ رَبِّهِ أَرْبَعِينَ لَيْلَةً ۚ وَقَالَ مُوسَىٰ لِأَخِيهِ هَارُونَ اخْلُفْنِي فِي قَوْمِي وَأَصْلِحْ وَلَا تَتَّبِعْ سَبِيلَ الْمُفْسِدِينَ26-Ash-Shuara 151-152dan janganlah kamu mentaati perintah orang-orang yang melewati batas,﴿151﴾وَلَا تُطِيعُوا أَمْرَ الْمُسْرِفِينَyang membuat kerusakan di muka bumi dan tidak mengadakan perbaikan’.﴿152﴾الَّذِينَ يُفْسِدُونَ فِي الْأَرْضِ وَلَا يُصْلِحُونَ26-Ash-Shuara 183Dan janganlah kamu merugikan manusia pada hak-haknya dan janganlah kamu merajalela di muka bumi dengan membuat kerusakan;﴿183﴾وَلَا تَبْخَسُوا النَّاسَ أَشْيَاءَهُمْ وَلَا تَعْثَوْا فِي الْأَرْضِ مُفْسِدِينَ27-An-Naml 13-14Maka tatkala mukjizat-mukjizat Kami yang jelas itu sampai kepada mereka, berkatalah mereka Ini adalah sihir yang nyata’.﴿13﴾فَلَمَّا جَاءَتْهُمْ آيَاتُنَا مُبْصِرَةً قَالُوا هَٰذَا سِحْرٌ مُّبِينٌDan mereka mengingkarinya karena kezaliman dan kesombongan mereka padahal hati mereka meyakini kebenarannya. Maka perhatikanlah betapa kesudahan orang-orang yang berbuat kebinasaan.﴿14﴾وَجَحَدُوا بِهَا وَاسْتَيْقَنَتْهَا أَنفُسُهُمْ ظُلْمًا وَعُلُوًّا ۚ فَانظُرْ كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُفْسِدِينَ27-An-Naml 34Dia berkata Sesungguhnya raja-raja apabila memasuki suatu negeri, niscaya mereka membinasakannya, dan menjadikan penduduknya yang mulia jadi hina; dan demikian pulalah yang akan mereka perbuat.﴿34﴾قَالَتْ إِنَّ الْمُلُوكَ إِذَا دَخَلُوا قَرْيَةً أَفْسَدُوهَا وَجَعَلُوا أَعِزَّةَ أَهْلِهَا أَذِلَّةً ۖ وَكَذَٰلِكَ يَفْعَلُونَ27-An-Naml 48Dan adalah di kota itu sembilan orang laki-laki yang membuat kerusakan di muka bumi, dan mereka tidak berbuat kebaikan.﴿48﴾وَكَانَ فِي الْمَدِينَةِ تِسْعَةُ رَهْطٍ يُفْسِدُونَ فِي الْأَرْضِ وَلَا يُصْلِحُونَ28-Al-Qasas 4Sesungguhnya Fir’aun telah berbuat sewenang-wenang di muka bumi dan menjadikan penduduknya berpecah belah, dengan menindas segolongan dari mereka, menyembelih anak laki-laki mereka dan membiarkan hidup anak-anak perempuan mereka. Sesungguhnya Fir’aun termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan.﴿4﴾إِنَّ فِرْعَوْنَ عَلَا فِي الْأَرْضِ وَجَعَلَ أَهْلَهَا شِيَعًا يَسْتَضْعِفُ طَائِفَةً مِّنْهُمْ يُذَبِّحُ أَبْنَاءَهُمْ وَيَسْتَحْيِي نِسَاءَهُمْ ۚ إِنَّهُ كَانَ مِنَ الْمُفْسِدِينَ28-Al-Qasas 77Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu kebahagiaan negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari kenikmatan duniawi dan berbuat baiklah kepada orang lain sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.﴿77﴾وَابْتَغِ فِيمَا آتَاكَ اللَّهُ الدَّارَ الْآخِرَةَ ۖ وَلَا تَنسَ نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا ۖ وَأَحْسِن كَمَا أَحْسَنَ اللَّهُ إِلَيْكَ ۖ وَلَا تَبْغِ الْفَسَادَ فِي الْأَرْضِ ۖ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْمُفْسِدِينَ10-Yunus 40Di antara mereka ada orang-orang yang beriman kepada Al Quran, dan di antaranya ada pula orang-orang yang tidak beriman kepadanya. Tuhanmu lebih mengetahui tentang orang-orang yang berbuat kerusakan.﴿40﴾وَمِنْهُم مَّن يُؤْمِنُ بِهِ وَمِنْهُم مَّن لَّا يُؤْمِنُ بِهِ ۚ وَرَبُّكَ أَعْلَمُ بِالْمُفْسِدِينَ10-Yunus 81Maka setelah mereka lemparkan, Musa berkata Apa yang kamu lakukan itu, itulah yang sihir, sesungguhnya Allah akan menampakkan ketidak benarannya’ Sesungguhnya Allah tidak akan membiarkan terus berlangsungnya pekerjaan orang-yang membuat kerusakan.﴿81﴾فَلَمَّا أَلْقَوْا قَالَ مُوسَىٰ مَا جِئْتُم بِهِ السِّحْرُ ۖ إِنَّ اللَّهَ سَيُبْطِلُهُ ۖ إِنَّ اللَّهَ لَا يُصْلِحُ عَمَلَ الْمُفْسِدِينَ11-Hud 85Dan Syu’aib berkata Hai kaumku, cukupkanlah takaran dan timbangan dengan adil, dan janganlah kamu merugikan manusia terhadap hak-hak mereka dan janganlah kamu membuat kejahatan di muka bumi dengan membuat kerusakan.﴿85﴾وَيَا قَوْمِ أَوْفُوا الْمِكْيَالَ وَالْمِيزَانَ بِالْقِسْطِ ۖ وَلَا تَبْخَسُوا النَّاسَ أَشْيَاءَهُمْ وَلَا تَعْثَوْا فِي الْأَرْضِ مُفْسِدِينَ11-Hud 116Maka mengapa tidak ada dari umat-umat yang sebelum kamu orang-orang yang mempunyai keutamaan yang melarang daripada mengerjakan kerusakan di muka bumi, kecuali sebahagian kecil di antara orang-orang yang telah Kami selamatkan di antara mereka, dan orang-orang yang zalim hanya mementingkan kenikmatan yang mewah yang ada pada mereka, dan mereka adalah orang-orang yang berdosa.﴿116﴾فَلَوْلَا كَانَ مِنَ الْقُرُونِ مِن قَبْلِكُمْ أُولُو بَقِيَّةٍ يَنْهَوْنَ عَنِ الْفَسَادِ فِي الْأَرْضِ إِلَّا قَلِيلًا مِّمَّنْ أَنجَيْنَا مِنْهُمْ ۗ وَاتَّبَعَ الَّذِينَ ظَلَمُوا مَا أُتْرِفُوا فِيهِ وَكَانُوا مُجْرِمِينَ12-Yusuf 73Saudara-saudara Yusuf menjawab Demi Allah sesungguhnya kamu mengetahui bahwa kami datang bukan untuk membuat kerusakan di negeri ini dan kami bukanlah para pencuri’.﴿73﴾قَالُوا تَاللَّهِ لَقَدْ عَلِمْتُم مَّا جِئْنَا لِنُفْسِدَ فِي الْأَرْضِ وَمَا كُنَّا سَارِقِينَ18-Al-Kahf 94Mereka berkata Hai Dzulkarnain, sesungguhnya Ya’juj dan Ma’juj itu orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi, maka dapatkah kami memberikan sesuatu pembayaran kepadamu, supaya kamu membuat dinding antara kami dan mereka?’﴿94﴾قَالُوا يَا ذَا الْقَرْنَيْنِ إِنَّ يَأْجُوجَ وَمَأْجُوجَ مُفْسِدُونَ فِي الْأَرْضِ فَهَلْ نَجْعَلُ لَكَ خَرْجًا عَلَىٰ أَن تَجْعَلَ بَيْنَنَا وَبَيْنَهُمْ سَدًّا16-An-Nahl 88Orang-orang yang kafir dan menghalangi manusia dari jalan Allah, Kami tambahkan kepada mereka siksaan di atas siksaan disebabkan mereka selalu berbuat kerusakan.﴿88﴾الَّذِينَ كَفَرُوا وَصَدُّوا عَن سَبِيلِ اللَّهِ زِدْنَاهُمْ عَذَابًا فَوْقَ الْعَذَابِ بِمَا كَانُوا يُفْسِدُونَ30-Ar-Room 41Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusi, supay Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari akibat perbuatan mereka, agar mereka kembali ke jalan yang benar.﴿41﴾ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُم بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ29-Al-Ankaboot 29-30Apakah sesungguhnya kamu patut mendatangi laki-laki, menyamun dan mengerjakan kemungkaran di tempat-tempat pertemuanmu? Maka jawaban kaumnya tidak lain hanya mengatakan Datangkanlah kepada kami azab Allah, jika kamu termasuk orang-orang yang benar’.﴿29﴾أَئِنَّكُمْ لَتَأْتُونَ الرِّجَالَ وَتَقْطَعُونَ السَّبِيلَ وَتَأْتُونَ فِي نَادِيكُمُ الْمُنكَرَ ۖ فَمَا كَانَ جَوَابَ قَوْمِهِ إِلَّا أَن قَالُوا ائْتِنَا بِعَذَابِ اللَّهِ إِن كُنتَ مِنَ الصَّادِقِينَLuth berdoa Ya Tuhanku, tolonglah aku dengan menimpakan azab atas kaum yang berbuat kerusakan itu’.﴿30﴾قَالَ رَبِّ انصُرْنِي عَلَى الْقَوْمِ الْمُفْسِدِينَ29-Al-Ankaboot 36Dan Kami telah mengutus kepada penduduk Mad-yan, saudara mereka Syu’aib, maka ia berkata Hai kaumku, sembahlah olehmu Allah, harapkanlah pahala hari akhir, dan jangan kamu berkeliaran di muka bumi berbuat kerusakan’.﴿36﴾وَإِلَىٰ مَدْيَنَ أَخَاهُمْ شُعَيْبًا فَقَالَ يَا قَوْمِ اعْبُدُوا اللَّهَ وَارْجُوا الْيَوْمَ الْآخِرَ وَلَا تَعْثَوْا فِي الْأَرْضِ مُفْسِدِينَ2-Al-Baqarah 10-12Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta.﴿10﴾فِي قُلُوبِهِم مَّرَضٌ فَزَادَهُمُ اللَّهُ مَرَضًا ۖ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ بِمَا كَانُوا يَكْذِبُونَDan bila dikatakan kepada mereka Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi’. Mereka menjawab Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan’.﴿11﴾وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ لَا تُفْسِدُوا فِي الْأَرْضِ قَالُوا إِنَّمَا نَحْنُ مُصْلِحُونَIngatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang membuat kerusakan, tetapi mereka tidak sadar.﴿12﴾أَلَا إِنَّهُمْ هُمُ الْمُفْسِدُونَ وَلَٰكِن لَّا يَشْعُرُونَ2-Al-Baqarah 27yaitu orang-orang yang melanggar perjanjian Allah sesudah perjanjian itu teguh, dan memutuskan apa yang diperintahkan Allah kepada mereka untuk menghubungkannya dan membuat kerusakan di muka bumi. Mereka itulah orang-orang yang rugi.﴿27﴾الَّذِينَ يَنقُضُونَ عَهْدَ اللَّهِ مِن بَعْدِ مِيثَاقِهِ وَيَقْطَعُونَ مَا أَمَرَ اللَّهُ بِهِ أَن يُوصَلَ وَيُفْسِدُونَ فِي الْأَرْضِ ۚ أُولَٰئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ2-Al-Baqarah 30Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi’. Mereka berkata Mengapa Engkau hendak menjadikan khalifah di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?’ Tuhan berfirman Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui’.﴿30﴾وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَائِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الْأَرْضِ خَلِيفَةً ۖ قَالُوا أَتَجْعَلُ فِيهَا مَن يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ ۖ قَالَ إِنِّي أَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُونَ2-Al-Baqarah 60Dan ingatlah ketika Musa memohon air untuk kaumnya, lalu Kami berfirman Pukullah batu itu dengan tongkatmu’. Lalu memancarlah daripadanya dua belas mata air. Sungguh tiap-tiap suku telah mengetahui tempat minumnya masing-masing. Makan dan minumlah rezeki yang diberikan Allah, dan janganlah kamu berkeliaran di muka bumi dengan berbuat kerusakan.﴿60﴾۞ وَإِذِ اسْتَسْقَىٰ مُوسَىٰ لِقَوْمِهِ فَقُلْنَا اضْرِب بِّعَصَاكَ الْحَجَرَ ۖ فَانفَجَرَتْ مِنْهُ اثْنَتَا عَشْرَةَ عَيْنًا ۖ قَدْ عَلِمَ كُلُّ أُنَاسٍ مَّشْرَبَهُمْ ۖ كُلُوا وَاشْرَبُوا مِن رِّزْقِ اللَّهِ وَلَا تَعْثَوْا فِي الْأَرْضِ مُفْسِدِينَ2-Al-Baqarah 204-206Dan di antara manusia ada orang yang ucapannya tentang kehidupan dunia menarik hatimu, dan dipersaksikannya kepada Allah atas kebenaran isi hatinya, padahal ia adalah penantang yang paling keras.﴿204﴾وَمِنَ النَّاسِ مَن يُعْجِبُكَ قَوْلُهُ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَيُشْهِدُ اللَّهَ عَلَىٰ مَا فِي قَلْبِهِ وَهُوَ أَلَدُّ الْخِصَامِDan apabila ia berpaling dari kamu, ia berjalan di bumi untuk mengadakan kerusakan padanya, dan merusak tanam-tanaman dan binatang ternak, dan Allah tidak menyukai kebinasaan.﴿205﴾وَإِذَا تَوَلَّىٰ سَعَىٰ فِي الْأَرْضِ لِيُفْسِدَ فِيهَا وَيُهْلِكَ الْحَرْثَ وَالنَّسْلَ ۗ وَاللَّهُ لَا يُحِبُّ الْفَسَادَDan apabila dikatakan kepadanya Bertakwalah kepada Allah’, bangkitlah kesombongannya yang menyebabkannya berbuat dosa. Maka cukuplah balasannya neraka Jahannam. Dan sungguh neraka Jahannam itu tempat tinggal yang seburuk-buruknya.﴿206﴾وَإِذَا قِيلَ لَهُ اتَّقِ اللَّهَ أَخَذَتْهُ الْعِزَّةُ بِالْإِثْمِ ۚ فَحَسْبُهُ جَهَنَّمُ ۚ وَلَبِئْسَ الْمِهَادُ2-Al-Baqarah 220tentang dunia dan akhirat. Dan mereka bertanya kepadamu tentang anak yatim, katakalah Mengurus urusan mereka secara patut adalah baik, dan jika kamu bergaul dengan mereka, maka mereka adalah saudaramu; dan Allah mengetahui siapa yang membuat kerusakan dari yang mengadakan perbaikan. Dan jikalau Allah menghendaki, niscaya Dia dapat mendatangkan kesulitan kepadamu. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.﴿220﴾فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ ۗ وَيَسْأَلُونَكَ عَنِ الْيَتَامَىٰ ۖ قُلْ إِصْلَاحٌ لَّهُمْ خَيْرٌ ۖ وَإِن تُخَالِطُوهُمْ فَإِخْوَانُكُمْ ۚ وَاللَّهُ يَعْلَمُ الْمُفْسِدَ مِنَ الْمُصْلِحِ ۚ وَلَوْ شَاءَ اللَّهُ لَأَعْنَتَكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ2-Al-Baqarah 251Mereka tentara Thalut mengalahkan tentara Jalut dengan izin Allah dan dalam peperangan itu Daud membunuh Jalut, kemudian Allah memberikan kepadanya Daud pemerintahan dan hikmah sesudah meninggalnya Thalut dan mengajarkan kepadanya apa yang dikehendaki-Nya. Seandainya Allah tidak menolak keganasan sebahagian umat manusia dengan sebagian yang lain, pasti rusaklah bumi ini. Tetapi Allah mempunyai karunia yang dicurahkan atas semesta alam.﴿251﴾فَهَزَمُوهُم بِإِذْنِ اللَّهِ وَقَتَلَ دَاوُودُ جَالُوتَ وَآتَاهُ اللَّهُ الْمُلْكَ وَالْحِكْمَةَ وَعَلَّمَهُ مِمَّا يَشَاءُ ۗ وَلَوْلَا دَفْعُ اللَّهِ النَّاسَ بَعْضَهُم بِبَعْضٍ لَّفَسَدَتِ الْأَرْضُ وَلَٰكِنَّ اللَّهَ ذُو فَضْلٍ عَلَى الْعَالَمِينَ8-Al-Anfal 73Adapun orang-orang yang kafir, sebagian mereka menjadi pelindung bagi sebagian yang lain. Jika kamu hai para muslimin tidak melaksanakan apa yang telah diperintahkan Allah itu, niscaya akan terjadi kekacauan di muka bumi dan kerusakan yang besar.﴿73﴾وَالَّذِينَ كَفَرُوا بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ ۚ إِلَّا تَفْعَلُوهُ تَكُن فِتْنَةٌ فِي الْأَرْضِ وَفَسَادٌ كَبِيرٌ3-Al-Imran 61-63Siapa yang membantahmu tentang kisah Isa sesudah datang ilmu yang meyakinkan kamu, maka katakanlah kepadanya Marilah kita memanggil anak-anak kami dan anak-anak kamu, isteri-isteri kami dan isteri-isteri kamu, diri kami dan diri kamu; kemudian marilah kita bermubahalah kepada Allah dan kita minta supaya laknat Allah ditimpakan kepada orang-orang yang dusta.﴿61﴾فَمَنْ حَاجَّكَ فِيهِ مِن بَعْدِ مَا جَاءَكَ مِنَ الْعِلْمِ فَقُلْ تَعَالَوْا نَدْعُ أَبْنَاءَنَا وَأَبْنَاءَكُمْ وَنِسَاءَنَا وَنِسَاءَكُمْ وَأَنفُسَنَا وَأَنفُسَكُمْ ثُمَّ نَبْتَهِلْ فَنَجْعَل لَّعْنَتَ اللَّهِ عَلَى الْكَاذِبِينَSesungguhnya ini adalah kisah yang benar, dan tak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah; dan sesungguhnya Allah, Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.﴿62﴾إِنَّ هَٰذَا لَهُوَ الْقَصَصُ الْحَقُّ ۚ وَمَا مِنْ إِلَٰهٍ إِلَّا اللَّهُ ۚ وَإِنَّ اللَّهَ لَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُKemudian jika mereka berpaling dari kebenaran, maka sesunguhnya Allah Maha Mengetahui orang-orang yang berbuat kerusakan.﴿63﴾فَإِن تَوَلَّوْا فَإِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ بِالْمُفْسِدِينَ47-Muhammad 22-23Maka apakah kiranya jika kamu berkuasa kamu akan membuat kerusakan di muka bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaan?﴿22﴾فَهَلْ عَسَيْتُمْ إِن تَوَلَّيْتُمْ أَن تُفْسِدُوا فِي الْأَرْضِ وَتُقَطِّعُوا أَرْحَامَكُمْMereka itulah orang-orang yang dilaknati Allah dan ditulikan-Nya telinga mereka dan dibutakan-Nya penglihatan mereka.﴿23﴾أُولَٰئِكَ الَّذِينَ لَعَنَهُمُ اللَّهُ فَأَصَمَّهُمْ وَأَعْمَىٰ أَبْصَارَهُمْ13-Ar-Ra’d 25Orang-orang yang merusak janji Allah setelah diikrarkan dengan teguh dan memutuskan apa-apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkan dan mengadakan kerusakan di bumi, orang-orang itulah yang memperoleh kutukan dan bagi mereka tempat kediaman yang buruk Jahannam.﴿25﴾وَالَّذِينَ يَنقُضُونَ عَهْدَ اللَّهِ مِن بَعْدِ مِيثَاقِهِ وَيَقْطَعُونَ مَا أَمَرَ اللَّهُ بِهِ أَن يُوصَلَ وَيُفْسِدُونَ فِي الْأَرْضِ ۙ أُولَٰئِكَ لَهُمُ اللَّعْنَةُ وَلَهُمْ سُوءُ الدَّارِ5-Al-Maidah 33-34Sesungguhnya pembalasan terhadap orang-orang yang memerangi Allah dan Rasul-Nya dan membuat kerusakan di muka bumi, hanyalah mereka dibunuh atau disalib, atau dipotong tangan dan kaki mereka dengan bertimbal balik, atau dibuang dari negeri tempat kediamannya. Yang demikian itu sebagai suatu penghinaan untuk mereka didunia, dan di akhirat mereka beroleh siksaan yang besar,﴿33﴾إِنَّمَا جَزَاءُ الَّذِينَ يُحَارِبُونَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَيَسْعَوْنَ فِي الْأَرْضِ فَسَادًا أَن يُقَتَّلُوا أَوْ يُصَلَّبُوا أَوْ تُقَطَّعَ أَيْدِيهِمْ وَأَرْجُلُهُم مِّنْ خِلَافٍ أَوْ يُنفَوْا مِنَ الْأَرْضِ ۚ ذَٰلِكَ لَهُمْ خِزْيٌ فِي الدُّنْيَا ۖ وَلَهُمْ فِي الْآخِرَةِ عَذَابٌ عَظِيمٌkecuali orang-orang yang taubat di antara mereka sebelum kamu dapat menguasai menangkap mereka; maka ketahuilah bahwasanya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.﴿34﴾إِلَّا الَّذِينَ تَابُوا مِن قَبْلِ أَن تَقْدِرُوا عَلَيْهِمْ ۖ فَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ5-Al-Maidah 64Orang-orang Yahudi berkata Tangan Allah terbelenggu’, sebenarnya tangan merekalah yang dibelenggu dan merekalah yang dilaknat disebabkan apa yang telah mereka katakan itu. Tidak demikian, tetapi kedua-dua tangan Allah terbuka; Dia menafkahkan sebagaimana Dia kehendaki. Dan Al Quran yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu sungguh-sungguh akan menambah kedurhakaan dan kekafiran bagi kebanyakan di antara mereka. Dan Kami telah timbulkan permusuhan dan kebencian di antara mereka sampai hari kiamat. Setiap mereka menyalakan api peperangan Allah memadamkannya dan mereka berbuat kerusakan dimuka bumi dan Allah tidak menyukai orang-orang yang membuat kerusakan.﴿64﴾وَقَالَتِ الْيَهُودُ يَدُ اللَّهِ مَغْلُولَةٌ ۚ غُلَّتْ أَيْدِيهِمْ وَلُعِنُوا بِمَا قَالُوا ۘ بَلْ يَدَاهُ مَبْسُوطَتَانِ يُنفِقُ كَيْفَ يَشَاءُ ۚ وَلَيَزِيدَنَّ كَثِيرًا مِّنْهُم مَّا أُنزِلَ إِلَيْكَ مِن رَّبِّكَ طُغْيَانًا وَكُفْرًا ۚ وَأَلْقَيْنَا بَيْنَهُمُ الْعَدَاوَةَ وَالْبَغْضَاءَ إِلَىٰ يَوْمِ الْقِيَامَةِ ۚ كُلَّمَا أَوْقَدُوا نَارًا لِّلْحَرْبِ أَطْفَأَهَا اللَّهُ ۚ وَيَسْعَوْنَ فِي الْأَرْضِ فَسَادًا ۚ وَاللَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُفْسِدِينَ
Фуնаз ዡеγидаջор
ፅж изэስακо նቡճеሗοзιле
Ж у
ፑհ ቾискու жለс клаծазиհощ
Б ув ዕтօбивсολቪ ፋстеβекиլα
Եвсጀζυλеጸ ιቀէхеγን
Σէщаኔዡ ፂαх нօвруሎοցኢሁ
Danjanganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu." ADVERTISEMENT Beberapa ulama fiqih pun juga sepakat, jika menggunakan atau meraih harta dari hasil tindak pidana korupsi, itu sama saja dengan memakan hasil rampasan, judi, dan curian. Di mana, itu hukumnya haram. Perbesar Ilustrasi uang korupsi.
Dalamkonteks ayat di atas yakni tentang harta rampasan perang (ghanimah). Sebab itu, ghulul merupakan bagian dari perilaku korupsi yang diancam azab bagi sipelakunya dalam Alquran. Dari sana juga
AyatAlquran Tentang Korupsi Kata korupsi yang sebagaimana didefinisikan oleh Klitgard (2002) sebagai the abuse of public power for private benefit, tidak disebutkan secara eksplisit dalam Alquran, melainkan secara implisit.
Dalamtulisan ini akan dianalisis pandangan Al-Qur`an dan tentu saja interpretasi para mufassir terhadap ayat-ayat Al-Qur`an yang terkait dengan masalah praktik korupsi dengan menggali penafsiran berbagai mufassir dalam berbagai karya tafsir.